Pendidikan Kebebasan Menurut Filsafat
Pendidikan kebebasan merupakan unsur hakiki manusia,
manusia menemukan dirinya sebagai manusia, karena ia menemukan pada dirinya ada
kebebasan?
Konsep pendidikan ala Barat adalah pada zaman kuno ,
banyak berpendapat bahwa pengaturan atas kehidupan dan keberadaan manusiaitu
tidak ditentukan oleh manusia sepenuhnya. Ada kekuatan-kekuatan yang lebih
tinggi yang ikut mengatur kehidupan manusia.
1. Hidup insani
dikuasai oleh dewata. Dalam banyak karya sastra zaman kuno, keyakinan ini
terungkap. Misalnya dalam Ilias, gubahan penyair Yunani Homeros.
2. Hidup insani
dikuasai oleh “fatum”/ “nasib” ini muncul pada zaman kuno dan abad pertengahan
maupun juga di zaman modern ini. Pemikiran tersebut khususnya digunakan untuk
menerangkang kejadian tragis dalam kehidupan manusia.
3. Hidup insani
dikuasai oleh dunia, artinya hidup manusia itu dikuasai oleh situasi dan
kondisi orang yang bersangkutan. Meskipun situasi dan kondisi itu tidak dapat
seluruhnya diatur oleh manusi sendiri (Dister, 1988:16; Caster, 2006: 17).
Konsep kebebasan ala Islam adalah sebagai kondisi
keislaman dan keimanan yang membuat manusia mampu mengerjakan atau meninggalkan
sesuatu sesuai dengan kemauan dan kehendaknya, dalam koridor sistem Islam, baik
akidah maupun moral. Definisi tersebut sangat berbeda sekali dengan kebebasan
dalam pespektif orang-orang Barat, menurut mereka kebebasan hanya didasarkan
pada batasan kebebasan menurut Undang-Undang atau hukum. Berbeda dengan
Islamyang meletakkan satu landasan universal. Kebebasan individu harus
dihadapkan dengan kebenaran atau kebaikan, baik kebaikan yang kembali pada diri
sendiri, keluarga masyarakat bahkan terhadap binatang dan pepohonan sekligus
(Nadim al-Jisr, 1992: 31).
Bagi seorang muslim kebebasan mengndung 3 makna yaitu:
1. kebebasan
identik dengan “fitrah” yaitu tabiat dan kodrat asal manusia sebelum diubah,
dicemari, dan dirusak oleh sistem kehidupan di sekelilingnya.
2. Kebebasan adalah
daya kemampuan dan kehendak atau keinginan yang Allah berikan kepada kita untuk
memilih jalan hidup masing-masing.
3. Kebebasan dalam
Islam berarti “memilih yang baik” sebagaimana dijejelaskan oleh Prof Naquib al-
Attas, sesuai dengan akar katanya, ikhtiar mengkhendaki pilihan yang tepat dan
baik akibatnya.
Sumber:
http://ilmu-berkah-filsafat.blogspot.co.id/2016/01/kebebasan-dalam-filsafat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar