Minggu, 11 Desember 2016

Penerapan Filsafat Pendidikan di Sekolah Dasar

Pendidikan Sekolah Dasar

Sekolah dasar adalah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyelenggarakanberbagai pendidikan dasar untuk meningkatkan atau mengembangkan diri anak serta mempersiapkan anak untuk melanjutkan ke tingkatan yang lebih tinggi. Umumnya,pendidikan yang diperoleh anak di sekolah dasar adalah selama 6 tahun. Adapun fungsisekolah dasar adalah :
  1. Lembaga pendidikan pertama yang meletakkan dasar bagi pembinaan warga negarasebagai manusia sosialis.
  2. Peletak dasar bagi pembangunan kehidupan bangsa dengan menjadikan sekolahdasar sebagai lembaga pendidikan yang lengkap, fungsional, dan ilmiah.
  3. Lembaga pendidikan yang memberi dasar-dasar pengetahuan dan kecakapan, danmemberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah.
Guru sekolah dasar sebagai operator pendidikan, memiliki tanggung jawab danperan yang besar dalam menentukan keberhasilan anak untuk mendayagunakan semuapotensi yang dimilikinya dan menjadi manusia yang seutuhnya. Di sinilah anak memperoleh berbagai bimbingan, pengajaran dan latihan dasar untuk terusdikembangkan setelahnya. Bagaimanapun, mendidik anak yang masih berada ditingkatan sekolah dasar berbeda dengan mendidik anak yang sudah mencapai tingkatandi atasnya, sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi guru dalam menghadapianak-anak didiknya.

Penerapan Filsafat Pendidikan di Sekolah Dasar

Sesuai yang tercantum dalam UU RI No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentangSistem Pendidikan Nasional, yaitu yang dimaksud dengan pendidikan adalah usahasadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agarpeserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Usaha di siniberarti kegiatan atau perbuatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Sadar adalah insyaf, yakin, tahu, dan mengerti. Sedangkanterencana adalah menyusun sistem dengan landasan tertentu untuk kemudiandilaksanakan. Perencanaan pendidikan secara sengaja dan sungguh-sungguh initentunya dilakukan oleh insan pendidikan yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyeluruh terhadap keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan, khususnyapendidikan di sekolah dasar. Dan penerapan filsafat pendidikan di dalamnya merupakanfaktor yang ikut menentukan dan membantu para pelaku pendidikan tersebut.

Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam penentuankurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau pendidik juga anak didiknya. Adanya berbagai mazhab dalam filsafat pendidikan juga menyebabkanberbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan guru dan siswa tersebutdalam struktur pendidikan. Semuanya tergantung pada mazhab apa yang diterapkanatau dianut oleh para pelakunya. Hanya saja, dalam hal ini mereka dituntut untuk memiliki kurikulum yang relevan dengan pendidikan ideal, juga disesuaikan denganperkembangan jaman dan menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhanyang normal. Metode pendidikan juga harus mengandung nilai-nilai instrinsik danekstrinsik yang sejalan dengan mata pelajaran dan secara fungsional dapatdirealisasikan dalam kehidupan. Selain itu, tujuan pendidikan tidak hanya terpaku padasalah satu pihak semata, melainkan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan.Kedudukan guru dan siswa harus benar-benar dimengerti oleh keduanya sehingga dapatmenjalankan peranannya masing-masing dengan baik.

Sumber:
  • Gie, The Liang, Pengantar Filsafat Ilmu,. Yogyakarta: Liberty, 2004.
  • Isma’il, Muhammad al-Husain, Kebenaran Mutlak,. Jakarta: SAHARA, 2006.
  • Nasr, Seyyed Hossein, The Heart of Islam,. Bandung: Mizan, 2003.
  • Qadir, Ilmu Pengetahuan dan Metodenya,. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1938.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar